Seiring dengan perkembangan di bidang sains dan teknologi modern yang berkelanjutan. Kecerdasan buatan telah memasuki periode perkembangan pesat yang belum pernah terjadi sama sekali sebelumnya, hal Ini mengubah hampir semua strata sosial, dengan perubahan lebih lanjut, dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa kecerdasan buatan telah memasuki era perkembangan secara pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan telah banyak digunakan di bidang penyiaran dan hosting, sehingga menarik perhatian media baik dalam dan luar negeri. Teknologi kecerdasan buatan sendiri masih terus diperbarui secara bertahap, agar nantinya bisa dimanfaatkan untuk membantu dan meringankan pekerjaan manusia atau bahkan menggantikannya secara total.
Banyak sekali contoh produk yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan AI (Artificial Intelligence ). AI adalah salah satu bagian dari beberapa ilmu komputer yang mendalami tentang bagaimana pembuatan mesin yang dapat melakukan pekerjaan layaknya manusia. Beberapa contoh produk AI telah banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, seperti asisten virtual yang marak digunakan pelajar yaitu ChatGPT dan Google Assistant, serta platform online yang sering ada pada kehidupan sehari-hari masyarakat modern diantaranya Mobile Banking dan platform transportasi dan berbelanja online.
Bahkan pada zaman sekarang telah digunakan robot sebagai pengganti manusia di beberapa bidang pekerjaan. Salah satunya yang sedang menjadi bahan pembicaraan saat ini yaitu presenter AI disalah satu acara berita di televisi. Hal ini merupakan implementasi AI pertama dalam bidang penyiaran berita di Indonesia.
Dalam pekerjaan sehari-hari, merupakan fenomena umum bahwa penyiar memiliki faktor yang tidak stabil. Misalnya, salah baca, bacaan yang terlewat, kondisi mental yang buruk saat siaran langsung, atau mereka tidak dapat menyiarkan berita terkini tepat waktu. Sebaliknya, siaran berita dengan menggunakan kecerdasan buatan lebih stabil karena tingkat pra-pemrosesan naskah lebih tinggi, dan fenomena salah baca dapat dihilangkan dalam proses penyiaran. Apalagi hasil karya dari artificial intelligence anchor dapat disiarkan kapan saja dan dimana saja tanpa batasan ruang dan waktu. Jika ada berita mendadak, rilis berita dapat ditulis dengan cepat dan akurat.
Presenter manusia virtual memerlukan keterampilan layaknya presenter manusia asli, seperti gerakan lengan, tangan, dan kepala. Untuk menyiapkan satu set perintah gestur, untuk mengumpulkan kosa kata gestur digunakan dari dua sumber yang berasal dari literatur psikologis dimana di dalamnya berisikan tentang gestur dan buku-buku populer tentang presentasi dan berbicara di depan umum. Dari dua sumber tersebut disadari bahwa pendekatan gerakan memiliki keterbatasan. Interpretasinya mungkin berorientasi budaya dan bias individual; kepribadian dan konteks sosial dapat menyempitkan atau memperkuat gerakan. Namun secara umum, untuk menetapkan perilaku gerak tubuh yang kemudian dapat di parameterkan dan modifikasi dengan cara lain, peneliti menerapkan gerakan yang dijelaskan di sini sebagai perintah, jadi presenter AI melakukan gerakan yang sesuai pada posisi perintah yang disisipkan dalam teks masukan.
Selain pada bidang penyiaran televisi, AI juga digunakan sebagai pengganti sopir pada mobil semi-otonom atau semi autonomous driving, mobil ini tidak memerlukan sopir untuk menjalankannya, karena telah didesain untuk mampu mengatur sistemnya sendiri saat di jalanan. Self-driving vehicle secara bertahap telah mendapat popularitas di seluruh dunia. Beberapa sistem mengemudi semi-otonom seperti Lane Keep Assist, Adaptive Cruise Control (ACC), Electronic Stability Control (ESC), Rear-View Video Systems (RVS), Adaptive Highlight, Forward Collision Mitigation (FCM), Automatic Emergency Braking (AEB), dan sistem lainnya sudah diterapkan pada mobil otomatis.
Mobil semi-otonom ini mampu membuat keputusan-keputusan yang dikendalikan oleh komputer, sehingga memudahkan pengemudi dalam berkendara. Mobil ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, contohnya adalah Lane Keep Assist dan Adaptive Cruise Control. Fitur Lane Keep Assist dapat membantu kendaraan untuk tetap melaju stabil agar tidak keluar jalur. Fitur ini mengurangi resiko kecelakaan akibat kurangnya konsentrasi saat berkendara. Dengan memanfaatkan fitur radar, sistem komputer akan membaca marka jalan di depan pengemudi dan jika terjadi intrusi, sistem akan memberikan peringatan dengan membunyikan peringatan bahkan melakukan intrusi dengan cara membelokkan mobil untuk kembali ke jalur semula. Sedangkan fitur Adaptive Cruise Control digunakan untuk membaca pergerakan dari mobil yang melaju dari arah depan dengan memanfaatkan radar, kemudian menggunakan data tersebut untuk menyesuaikan jarak dan laju kendaraan dengan batas kecepatan yang aman.
Banyak orang yang mengkhawatirkan terjadinya pengambilalihan peran manusia dalam dunia pekerjaan dimasa depan, sehingga banyak orang yang memilih untuk menggunakan AI atau robot sebagai pengganti ketenagakerjaan manusia. Namun dibalik segala kecanggihan AI pada zaman sekarang ditambah lagi banyak pekerjaan yang dapat digantikan olehnya, tetap saja keberadaan manusia menjadi peran yang penting, tidak ada hal yang dapat menandingi keterampilan khusus manusia yang dilakukan dengan sepenuh hati dan juga keramahtamahan.